MORPOLOGI
TUMBUHAN (DAUN)
Daun merupakan suatu bagian
tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar
dun.Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang.dan tempat diatas daun yang merupakan sudut anatara batang dan
daun dinamakan ketiak daun (axilla).Daun biasanya tipis melebar,berwarna hijau
yang disebut klorofil.
Bentuk daun yang tipis dan
melebar,warna hijau dan duduknya pada batang yang menghadap ke atats itu memang
sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan,yaitu sebaga alat untuk
a.Pengambilan zat makanan ( resorbsi )terutama yang berupa zat gas (
CO2 ).
b.Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
c.Penguapan air (transpirasi ).
d.Pernafasan (respirasi ).
Tumbuhan mengambil zat-zat
makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil (diserap) tadi adalah zat-zat
yang bersifat anorganik.air beserta gram garm di ambil dari tanah oleh akar
tumbuhan,sedangkn gas asam arang (CO2) yang merupakan tumbuhan di ambil dari udara
melalui celah celah yang harus di sebut mulut daun (stoma) masuk ke dalam daun.
BAGIAN-BAGIAN
DAUN
Daun yang lengkap mempunyai
bagian-bagian berikut:
1.
Upih
dan atau pelepah daun (vagina)
2.
Tangkai
dun (petioles)
3.
Helaian
daun ( lamina)
Daun
lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan mislnya, pohon pisang ( musa paradisiacal L ),bambu (bambusa sp),dll.
Tumbuhan
daun yang tidak lengkap tidak banyak jumlah jenisnya,kebanyakan tumbuhan
mempunyai daun yang kehilangan stu atau dua bagian dari ketiga yang diatas
tersebut.
Mengenai
susunan daunyang tidak lengkap ada
beberapa kemungkinan :
a.
Hanya
terdiri atas tangkai dan helaian saja; lajimnya disebut daun
bertangkai.Misalnya pada nangka (artokarpus
integra merr),mangga (mangifera indica L.)
b.
Daun terdiri atas upih dan helaian, daun
demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelapah.misalnya pada padi (oryza sativa L),dll
c.
Daun
hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan pangkal, sehingga helaian
langsung melekat atau duduk pada batang.misalnya pada daun biduri (calotropis gigantean R.Br).
d.
Daun
hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tabgkai tadi biasanya lalu
menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun.
Selain
bagian bagian tersebut di atas dan kemungkinan lenkap atau tidaknya bagian
bagian
tadi,daun
pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat alat tambahan atau
pelengkap,antara lain:
¡ Daun penumpu (stipula):
perkembangan dari salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai
daun.letaknya ada yang bebas kiri kanan daun (waru,kacang tanh),melekat pada
tangkai daun (mawar),berlekatan pada ketiak daun (kapri).berlawanan dengan
ketiak tangkai daun,bersilangan (mengkudu).
Ø
Daun
bebas yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun,di sebut Daun
penumpu bebas (stipulae liberae)misalnya :kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Ø
Daun
penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae)
pada mawar (rosa sp.)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan menjadi satu dan menggambil tempat di dalam ketiak daun
(stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan
tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiole
opposite atau stipula antidroma)
Ø
Daun
penumpu yang berlekatan dan menggambil tempat diantara tangkai daun seperti
seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada buku batang mempunyai dua daun yang
berhadapan,misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L.)
¡ Selaput bumbung (ocrea atau
ochrea) selaput bumbung di anggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya
berlekatan dn melingkari batang (polygonum
sp).
¡ Lidah-lidah (ligula), suatu selaput
kecil yang biasanya terdapat pada batas
antara upih dan helaian daun rumput (Gramineae)Alat ini berguna untuk mencegah
mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun,sehingga
kemungkinan pembusukan dapat di hindari.
Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
Daun
berupih hanya kita dapatkan pada tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja,misalnya pada pisang (musa sapientum).golongan palma (palmae)dll
Upih daun selain merupakan
bagian daun melekat atau memeluk batang,juga mempunyai fungsi lain:
a. Sebagai pelindung kuncup yang
masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharum officinarum L.),
b. Memberi kekuatan pada batang tanaman,tanaman ini
mungkin terjadi apabila upih daun amat besar misalnya pohon pisang (Musa
paradisiacal L.),sesungguhnya tanaman itu bias di sebut juga Batang semu
Tangkai
daun (petioles)
Bagian daun merupakan bagian
daun yang mendukung helalainnya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun
pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang
sebanyak banyaknya
penampang melintangnya dapat
kita jumpai kemungkinan kemungkinan berikut:
¡ Bulat dan berongga misal
tangkai daun papaya (carica pepaya)
¡ Pipih dan tepinya melebar
(bersayap),misal pada jeruk (citrus sp)
¡ Bersegi
¡ Setengah lingkaran dan
seringkali sisi atasnya beralur dangkal.ambut-rambut,lentisel,dll.
¡ Jika ditinjau dari permuakaanya
tangkai daun dapat memperlihatkan kerutan-kerutan,sisik-sisik,r
ambut-rambut,lentisel,dll.
Dalam
uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula,bahwa tangkai daun dapat
mengalami pergantian bentuik (metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang
dinamakan filodia.
Helaian
daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian
daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.contohnya pada daun
nangka,daun nangka itu jorong,sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya
melainkan helaiannya. Dalam uraian ini ciri ciri yang seharusnya di sebut
sebagai cirri helaian daun,akan di sebut pula sebagai cirri daun.
Merupakan bagian daun yang
mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian tadi Jika dilihat
pada posisi sedemikian rupa.
Sifat-sifat daun yang perlu
kita perhatikan yaitu :
¡ Bangunnya sesungguhnya bangun
helaiannya (circumscriptio)
¡ Ujungnya (apex)
¡ Pangkalnya (basis)
¡ Susunan tulang-tulangnya
(nervatio atau venation)
¡ Tepinya (margo)
¡ Daging daunnya (intervenium)
¡ Dan sifat sifat lagi
misalnya:keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul,berambut dll)
Bangun
(bentuk) daun (cicumscriptio)
Bahwa dalam menentukan bangun daun kita tidak boleh
terpengaruh dengan adanya toreh-toreh pada tepi daun,melainkan harus
dibayangkan seakan-akan torehannya tidak ada.misalnya pada daun jarak (ricinus comunis),papaya (carica papaya),dll.
Berdasarkan letak bagian daun
yang terlebar dapat dibedakan 4 golongan daun,yaitu:
1.bagian yang terlebar kira-kira terdapat di tengah-tengah helaian
daun.
Maka akan kita jumpai
kemungkinan bangun daun seperti berikut:
a. Bulat atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar =1:1, mis ; teratai besar (Nelumbium
nelumbo)
b. Bangun perisai (peltatus), daun berbangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada
pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun. Mis; daun jarak
c.
Jorong (ovalis), jika panjang:lebar = 1,5-2 :1, mis ; daun nangka (Artocarpus
integra)
d. Memanjang (Oblongus), jika panjang :lebar = 2,5-3 : 1, misal daun srikaya (Annona aquamosa)
e. Bangun lanset (lanceolatus), jika panjang:lebar= 3-5 : 1, mis; daun kamboja (Plumiera acuminata)
2.bagian terlebar terdapat di
bawah tengah-tengah helaian daun,
Dalam bagian ini dibedakan
dalam dua golongan yaitu:
A.pangkal daunnya tidak
bertoreh
- Bangun bulat telur (ovatus), mis; daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
- Bangun segitiga (triangularis), bnagun seperti segitiga sama kaki, mis; daun bunga
pukul empat (Mirabilis jalapa)
- Bangun delta (deltoideus), bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, mis; daun air
mata pengantin (Antigonon leptopus)
- Bangun belah ketupat,(rhomboideus), bangun segi empat yang sisinya tidak sama
panjang,mis; anak daun pada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus)
B. pangkal daun bertoreh atau berlekuk,termasuk pada bentuk-bentuk daun sebagai berikut:
a.
Bangun jantung (cordatus),yaitu bangun seperti bulat telur
tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan misalnya daun waru (hibiscus tiliaceus L)
b.
Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),yaitu daun yang
pendek lebar denagn ujung yang tumpul.misalnya daun kaki kuda (centella asiatica Urb)
c.
Bangun anak panah (sagitatus),daun tak sebeberapa ujung
tajam,dapat kita lihat pada daun enceng (sagittaria
sagittifolia L)
d.
Bangun tombak (hastatus) seperti bangun anak panah misalnya
wewehan (monochoria hastata solm)
3.bagian yang terlebar terdapat
diatas tengah-tengah helaian daun yaitu:
a. Bangun bulat telur sungsang
(obovatus),yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat
ujung daun misalnya daun sawo kecik (manikalkara
kauki Dub)
b. Bangun jantung sungsang
(obcordatus),misalnya daun calincing (oxalis
corniculata)
c.
Bangun
segitiga terbalik (cuneatus),misalnya anak daun semanggi (marsilea crenata)
d. Bangun sudip
(spathulatus),seperti bangun bulat telur terbalik,misalnya dun lobak (raphanus sativus).
4.tidak ada helaian
daun,artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
a. Bangun garis
(linearis),misalnya daun bermacam-macam rumput (gramineae).
b. Bangun pita (ligulatus),serupa
dengan bangun garis,misalnya daun jagung (zea
mays)
c.
Bangun
pedang (ensiformis),misalnya daun nanas sebrang (agave sisalana per)
d. Bangun paku atau dabus
(subulatus),bentuk silinder,ujung runcing,seluruh bagian kaku,misalnya daun
araucaria cinninghamii
e. Bangun jarum (acerosus),serupa
bangun paku,lebih kecil dan meruncung panjang,misalnya pinus merkusii jungh.
Ujung
daun (apex folli)
Bentuk –bentuk ujung daun yang
sering kita jumpai ialah:
a. Runcung (acutus),kedua tepi
daun di kanan kiri ibu tulang perlahan lahan menuju ke atas dan pertemuannya
pada puncakdaun dan membentuk suatu sudut lancip ,misalnya ujung daun oleander
(netrium oleander L)
b. Meruncing (acuminatus),misalnya
ujung daun sirsat (annona muricata L)
c.
Tumpul
(obtusus),misalnya ujung daun sawo kecik (manilkara
kauki Dub)
d. Membulat (rotundatus),misalnya
ujung daun kaki kuda (centella asiatica
Urb)
e. Romping (truncates),misalnya
ujung anak daun semanggi (marsilea
crenata presl)
f.
Terbelah
(retusus),misalnya ujung daun bayam (amaranthus
hybridus L )
g. Berduri (mucronatus),misalnya ujung daun nanas sebrang (agave sp)
Pangkal
daun (basis folli)
Pangkal daun dibedakan dalam :
1.yang tepi daunnya dibagin itu
tidak pernah bertemu,dalam keadaan demikian pangkal daun dapat :
a. Runcing (acutus),biasanya
terdapat pada daun bangun memanjang,lanset,belah ketupat
b. Meruncing (acuminatus),biasanya
pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip
c.
Tumpul
(obtusus),pada daun daun bangun bulat telur,jorong
d. Membulat rotundatus), pada daun
daun bangun bulat,jorong,dan bulat telur
e. Romping atau rata (truncates),pada
daun daun bangun segitiga,delta,tombak
f.
Berlekuk
(emarginatus),pada daun daun bangun jantung,ginjal,anak panah
2.yang tepi daunnya dapat
bertemu dan berlekatan satu sama lain :
a.pertemuan tepi daun pada
pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun
pada batang seperti,lazim dapat kita lihat pada daun daun bangun perisai.
b.pertemuan tepi daun terjadi
pada sisi sebrang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya
Jika ditinjau dari
bentuk daun tersebut pangkal daun seperti
tersebut diatas ini biasabya adalah membulat.
Susunan tulang-tulang daun (nervatio atau venation)
a. memberi kekuatan pada daun,seperti
pula halnya dengan tulang tulang hewan dan manusia
b. disamping sebagaiu penguat,tulang-tulang
daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas pembeluh yang berfungsi sebagai
jalan untuk penganmgkutan zat-zat.
Ø
Jalan
pengangkutan zat zat yang di ambil tumbuhan dari tanah ,ialah air beserta garam
garam yang terlarut di dalamnya
Ø
Jalan
pengangkutan hasil hasil asimilasi dari tempat pembuatannya,yaitu dari daun ke
bagian bagian lain yang memerlukan zat zat itu
Tulang-tulang daun menurut
besar kecilnya di bedakan dalam 3 macam yaitu:
a. ibu tulang (costa),ialah tulang
yang biasanya terbesar.merupakan terusan tangkai daun,dan terdapat di tengah
tengah membujur dan membelah daun.
b. Tulang-tulang cabang (nervus
lateralis) tulang tulang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada
ibu tulang atau cabang cabang tulang
c.
Urat-urat
daun (vena) tulang tulang cabang pula.tetapi yang kecil atau lembut dan satu
sama lain besera tulang tulang yang lebih besar dan membentuk susunan seperti
jala,kisi dll.
Tulang
tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,jadi ke arah tepi daun,dapat
memperlihatkan sifat sifat berikut :
Ø
Tulang
cabang tadi dapat mencapai tepi daun
Ø
Tulang
cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun
Ø
Tulang
tulang cabang tadi dekat tepi daun
Melihat
tulang-tulang yang besar kita dapat membedakan daun menjadi 4 golongan yaitu :
1.Daun-daun
yang bertulang menyirip (penninervis)Daun-daun yang bertulang menjari
(palminervis) daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke
ujung dan merupakan terusan tangkai daun.
2.daun
daun yang bertulang menjari(palminervis)
3.Daun-daun yang bertulang melengkung
(cervinervis)
4.Daun-daun yang bertulang sejajar
(rectinervis)
Tepi
daun (margo folli)
Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam
dua macam :
a. Yang rata (integer),misalnya
daun nangka (Artocarpus integra merr.),
b. Yang bertoreh (divisus)
Toreh-toreh pada daun dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1.tepi daun dengan toreh yang
merdeka
Yang sering kita jumpai ialah
tepi daun yang dinamakan :
a. Bergerigi (serratus),yaitu jika
sinus dan angulus sama lancipnya misalnya daun lantana (lantana cemara L)
b. Bergerigi ganda atau rangkap
(biserratus) yaitu tepi daun yang ungulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi
lagi.
c.
Bergigi
(dentatus),misalnya daun beluntas (pluchea
indica Less)
d. Beringgit
(crenatus),kebalikannya bergigi,jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang
tumpul,misalnya daun cocor bebek (kalanchoe
pinnata pers)
e. Berombak (repandus),misalnya
daun air mata pengantin (antigonon
leptotus hook et am)
2.tepi daun dengan toreh-toreh
yang mempengaruhi bentuknya
Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu tepi daun dapat
dibedakan dalam :
a. Berlekuk (lobatus),yaitu jika
dalamnya toreh kurang daripada setengah panjangnya tulang tulang yang terdapat
di kanan kirinya
b. Bercangap (fissus) jika
dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah tengah panjang tulang tulang daun
kanan kirinya
c.
Berbagi
(partitus) jika torehnya melebihi setengah panjangnya tulang tulang daun dan
kanan kirinya
d. Berlekuk menyirip
(pinnatilobus),jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip
misalnya daun terong (solanum melongena)
e. Bercangap menyirip (pinnatifidu)
tepi bercangap sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip misalnya, daun
keluwih (artocarpus communis forst)
f.
Berbagi menyirip (pinnatipartitus),tepi
berbagi dengan susunan tulang yang menyirip misalnya,daun kenikir (cosmos
caudatus.M.B.K)
g. Berlekuk menjari (palmatilobus
)tepi berlekuk susunan menjari misalnya daun jarak pagar(jatropha curcas L.)
h. Bercangap menjari (palmatifidus
)jika tepinya bercabang sedang susunan tulangnya menjari,misalnya daun jarak
(Ricinus comunis)
i.
Berbagi
menjari (palmatifartisus)jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan
tulang yang menjari misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissima pohl.)
Daging
daun (intervenium)
Bagian daun yang terdapat
diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun :
a.
Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya ; daun paku selaput (Hymenophyllum australe)
b.
Seperti kertas (papyraceus), misalnya ; daun pisang (Musa paradisiaca)
c.
Tipis lunak (herbaceus), selada air (Nasturtium officinale)
d.
Perkamen (perkamenteus), tipis
tapi cukup kaku, misalnya ; (Cocos nucifera)
e.
Kulit/belulang (coriceus) jika helaian
daun tebal dan kaku misalnya daun
nyamplung (calophyllum inopnhillum)
f.
Berdaging (carnosus), jika tebal dan berair, misalnya
; daun lidah buaya (Aloevera)
Warna daun
Warna daun dipengaruhi oleh
pigmen-pigmen permukaan daunnya.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
Permukaan daun
a.
Licin (Laevis), permukaannya dapat terlihat :
b.
Gundul (glaber), misal daun jambu air (Eugenia aquea)
c.
Kasap, misal daun jati (Tectona grandis)
d.
Berkerut (rugosus), misal jambu biji (Psidium guajava)
e.
Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih
besar, misal daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
f.
Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misal daun tembakau (Nicotiana
tabacum)
g.
Berbulu halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
h.
Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar,
misal daun gadung (Dioscorea hispida)
i.
Bersisik (lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)
Daun
majemuk (folium compositum)
Bagian-bagian daun
majemuk memiliki :
a. ibu
tangkai daun (potiolus communis)bagian
daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian daun yang dinamakan anak daun (follolum).
b. Tangkai
Anak daun (petiololus)cabang cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun
c. Anak
daun (foliolum)bagian bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh
menjadi terpisah pisah
d. Upih
daun (vagina),yaitu bagian dibawah
ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang.
Sebagai tambahan
dapat juga dikiranya dikemukakan bahwa:
a.
Pada daun majemuk semua anak daun
terjadi bersama sama
b.
Pada suatu daun majemuk seperti daun
tunggal
c.
Pada daun majemuk tak akan terdapat
kuncup
Menurut susunan anak
daun pada ibu tangkainya,daun majemuk dapat digolongkan dalam dua golongan :
a. Daun
majemuk menyirip (pinnatus)
b. Daun
majemuk menjari (palmatus).
c. Daun
majemuk bangun kaki (pedatus).
d. Daun
majemuk campuran (digitato pinnatus).
e. Daun
majemuk menyirip (pinnatus)
Ø Daun
majemuk menyirip dibedakan dalam beberapa macam :
a. Daun
menyirip beranak daun satu (unifolilolatus).
b. Daun
majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus).
c. Daun
majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
Ø Daun
majemuk menyirip ganda,dapat dibedakan dalam,
a.
Majemuk menyerip ganda dua (bipinnatus),jika anak daun duduk pada
cabang tingkat Satu dari ibu tangkai.
b.
Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus),jika anak-anak daun duduk
pada cabang tingkat dua pada ibu tangkai.
c.
Majemuk menyirip ganda empat,
d.
Menyirp ganda dengan sempurna,yaitu
jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
e.
Menyirip ganda tidak sempurna,jika
masih ada anak daun yang masih duduk langsung pada ibu tangkainya.
Ø daun
majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti
letaknya jari-jari pada tangan.
Berdasarkan jumlah anak daunnya :
a. Beranak daun dua (bifoliolatus)
b. Beranak daun tiga (trifoliolatus)
c. Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
d. Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
Ø daun
majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti
daun majemuk menjari,tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada
ibu tangkai.
-Metamorphosis daun,antara
lain umbi lapis (bulbus),piala,utricula,durikait,alat pembelit (cirrus),daun semu (filodia),duri daun (spina
phyllogenum),duri daun penumpu (spina
stipulogenum).
-Alat tambahan pada daun
•
Papilla (papillae) ialah peninggian dinding sel epidermis daun sehingga
permukaan daun seperti beludru.
•
Rambut (trikoma) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat
berupa bulu (pakis haji): sisik (bamboo dan durian).
•
Bulu (pillus) ialah sel epi dermis berbentuk bulu yang tumbuh
dipermukaan daun.
•
Rambut kelenjar (pilus capitatus)
ialah rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan ujungnya membelah membentuk
kelenjar (tembakau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar