Minggu, 08 Juni 2014

buah

Buah (Fructus)

BUAH (FRUCTUS)
Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian di ikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji akan tumbuh menjadi biji. Pada pembentuak buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tunbuh dan merupakan suatu bagian buah.  Bagian  -  bagian bunga yang kadang – kadang tak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggalpada buah, biasanya tidakbentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian penting dari buah, misalnya:
    1.      Daun - daun pelindung. Pada jagung daun – daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal sebagai daun pembungkus tongkol jagung (klobot)
    2.  Daun - daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
     3.    Tangkai kepala putik. Misalnya pada jagung , yang kita kenal sebagai rambut jagung. Masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
     4.    Kepala putik. Misalnya pada buah manggis yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan buah menggis tadi.
Buah pada tumbuhan umumnya dapat di bedakan dalam dua golongan, yaitu:
     1.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah berserta bagian - bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedangkan buah yang sesungguhnya kadang - kadang tersembunyi.
     2.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buiah yang berarti.
Adapun bagian - bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjdinya buah semu, misalnya:
     1.   Tangkai bunga, pada jambu mete (Anacardium occidentale), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat di makan pula, sedangkan buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar.
     2.     Dasar bunga bersama, pada suatu bunga majemuk misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata). Dasar bunga yang berbentuk periuk membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besra buah – buah yang sesungguhnya, uyang tidak tampak dari luar karena terdapat dalam badan yang berbentuk eperti periuk.
     3.   Dasar bunga, pada bunga tunggal misalnya pada bunga arbe (Fragraria vesca) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan kemudian menjadi bagian yang dapat di makan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil hampir tidak terlihat.
      4.   Kelopak bunga, pada ciplukan (Physalis minima) pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya,
      5.   Tenda bunga dan ibu tangkai, pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra) ibu tangkai bunga dan semua tenda bungapada bunga majemukini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan - akan hanya menjadi satu buah saja.
     Penggolongan Buah Semu
    1.      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga ikut membentuk buah. Misalnya pada buah jambu mete (Anacardium occidentale)
     2.     Buah semu ganda, ialah jika pada suatu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudin masing - masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi di samping ituada bagian lain pada bunga yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca)
     3.     Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga mejemuk, tetapi seluruhnya dari luar nampak separti satu buah saja, misalnya pada buah nangka (Artocarpus integra)
       Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati )
     1.   Buah sejati tunggal, buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya pada buan mangga (mangifera indica)
     2.   Buah sejati ganda, buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing - masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada buah cempaka (Michelia champaca)
     3.  Buah sejati majemuk, buah sejati yang terjadi dari satu bunga mejemuk, yang masing - masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah berkumpul sehingga tampak seprti satu buah saja, misalnya pada buah pandan (Pandanus tectorius) 

       Buah Sejati Tunggal
1.    Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya pada buah kacang tanah (Aracis hypogaea)
2.  Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) dapat di bedakan dalam tiga lapisan yaitu kulit luar (epicerpium), kulit tengah (mesocarpium), kulit dalam (endocarpium), misalnya pada buah kenari (canarium commune)
         Buah Sejati Tunggal Yang Kering (siccus)
Buah sejati tunggal yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens)
     .     Buah padi (caryopsis), buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kilit biji, sedang kulit biji ini kadang pula berlekatan dengan bijinya. Contohnya pada padi (Oryza sativa)
     .    Buah kurung (achenium), buah berbiji satu, tudak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekaan. Misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus)
3   .      Buah keras (nux), seperti buah kurung, yang membedakannya yaitu buah ini memiliki kulitbuah yang kaku atau keras berkayu, misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea)
4   .     Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah itu beterbangan ketika tertiup angin, misalnya pada buah dari suku Dipterocarpaceae.
Buah sejati tunggal yang mengandung banyak biji, dan jika masak buahnya akan pecah beberapa bagian (mericarpia)
.     Buah berbelah (schizocarpium), buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji.
    1. Buah berbelah dapat di bedakan dalam :
a.       Buah berbelah dua (diachenium)
b.      Buah berbelah tiga (triachenium)
c.       Buah berbelah empat (tetrachenium)
d.      Buah berbelah banyak (polyachenium)
   2.  Buah kendaga (rhegma), seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat di bedakan dalam:
a.       Buah berkendaga dua (dicoccus)
b.      Buah berkendaga tiga (tricoccus)
c.       Buah berkendaga lima (tetracoccus)
d.      Buah berkendaga banyak (polycoccus)
    3.  Buah kotak, yaitu suatu buah kering tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak akan pecah tetapi kulit buah melekat terus pada tangkai buah. Buah kotak dapat di bedakan dalam:
a.       Buah bumbung (folliculus)
b.      Buah polong (legumen)
c.       Buah lobak atau polong semu (siliqua)
d.      Buah kotak sejati (capsula)
v  Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
    1.   Buah buni (bacca) buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit dan lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair sering kali dapat di makan. Misalnya pada buah sawo manila (Acharz zapota)
    2.   Buah mentimun (pepo) buah ini terdiri dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat - sekat sejati, tetapi ujungnya daun - daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang - ruang yang telah terjadi dari tengah - tengah buah terbagi lagi oleh sekat - sekat yang tidak sempurna. Misalnya pada jenis tumbuhan dari suku Cucurbitaeceae 
    3.      Buah jeruk (hesperidium) merupakan veriasi dari buah buni,yang kulit buahnya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan flavedo, albedo dan lapisan dalam yang bersekat. Misalnya pada buah besar (Citrus maxima).
     4.    Buah batu (drupa), buah ini memiliki tiga lapisan kulit yaitu kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), kulit dalam (endocarpium). Misalnya pada buah kelapa (Cocos nucifera).
    5.    Buah delima kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau seperti mengayu, lapiasan dalamnya tipis, licin. Buah ini memiliki beberapa ruang dengan biji - biji yang mempunyai salut biji (arillus) bebas dalam kulit tersebut misalnya pada buah delima (Punica granatum
     6.    Buah apel (pomum) sepeti buah batu dengan kulit dalam yang tipis, tetapi cukup kua, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair dan biasanya bisa di makan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan yang tiap runang memiliki satu biji, misalnya pada apel (Pyrus malus)
     Buah Sejati Ganda
    1.     Buah kurung ganda misalnya pada bunga mawar (Rosa hybrida), dalam badan yang berasal dari dasar bunga yang berbentuk priuk terdapat banyak buah – buah kurung.
     2.    Buah batu ganda, pada jenis rubus (Rubus fraxinifolius) buanganya memiliki banyak bakal buah, yang kemudian masing –masing tumbuh menjadi buah batu.
    3.     Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing –masing tumbuh menjadi buah bumbung, misalnya pada bauh cempaka (Michelia champaca).
    4.  Buah buni ganda, seperti buah bumbung ganda, tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya padasrikaya (Annona squamosa)
    Buah Sejati Majemuk
    1.   Buah buni majemuk, jika masing – masing bakal bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat pada buah nanas (Ananas comosus).
    2.      Buah batu majemuk, misalnya pada pandan (Pandanus tectorius), yang pada bunga betinanya setelah mengalami penyerbukan , berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompok buah itu merupakan kumpulan banyak buah.
     3.    Buah kurung majemuk, merupakan bunga mejemuk yang terdiri atas bunga – bunga mandul di tepi dan bunga yang subur di tengah, dan karena tiapa bunga yang subur itu setelah penyerbukan atau pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi satu buah kurung majemuk, misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuas).

Selasa, 25 Maret 2014

DAUN

MORPOLOGI TUMBUHAN (DAUN)
                Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar dun.Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang.dan tempat diatas daun yang merupakan sudut anatara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla).Daun biasanya tipis melebar,berwarna hijau yang disebut klorofil.
                Bentuk daun yang tipis dan melebar,warna hijau dan duduknya pada batang yang menghadap ke atats itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan,yaitu sebaga alat untuk
a.Pengambilan zat makanan ( resorbsi )terutama yang berupa zat gas ( CO2 ).
b.Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).
c.Penguapan air (transpirasi ).
         d.Pernafasan (respirasi ).
Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil (diserap) tadi adalah zat-zat yang bersifat anorganik.air beserta gram garm di ambil dari tanah oleh akar tumbuhan,sedangkn gas asam arang (CO2) yang merupakan tumbuhan di ambil dari udara melalui celah celah yang harus di sebut mulut daun (stoma) masuk ke dalam daun.
BAGIAN-BAGIAN DAUN
                Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian berikut:
1.       Upih dan atau pelepah daun (vagina)
2.       Tangkai dun (petioles)
3.       Helaian daun ( lamina)
Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan mislnya, pohon pisang ( musa paradisiacal L ),bambu (bambusa sp),dll.
Tumbuhan daun yang tidak lengkap tidak banyak jumlah jenisnya,kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan stu atau dua bagian dari ketiga yang diatas tersebut.
Mengenai susunan  daunyang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan :
a.       Hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja; lajimnya disebut daun bertangkai.Misalnya pada nangka (artokarpus integra merr),mangga (mangifera indica L.)
b.        Daun terdiri atas upih dan helaian, daun demikian ini disebut daun berupih atau daun berpelapah.misalnya pada padi (oryza sativa L),dll
c.        Daun hanya terdiri atas helaian saja, tanpa upih dan pangkal, sehingga helaian langsung melekat atau duduk pada batang.misalnya pada daun biduri (calotropis gigantean R.Br).
d.       Daun hanya terdiri atas tangkai saja,dan dalam hal ini tabgkai tadi biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun.
Selain bagian bagian tersebut di atas dan kemungkinan lenkap atau tidaknya bagian bagian 
tadi,daun pada suatu tumbuhan seringkali mempunyai alat alat tambahan atau pelengkap,antara lain:
¡  Daun penumpu (stipula): perkembangan dari salah satu kuncup kolateral pada pangkal tangkai daun.letaknya ada yang bebas kiri kanan daun (waru,kacang tanh),melekat pada tangkai daun (mawar),berlekatan pada ketiak daun (kapri).berlawanan dengan ketiak tangkai daun,bersilangan (mengkudu).
Ø  Daun bebas yang bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun,di sebut Daun penumpu bebas (stipulae liberae)misalnya :kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
Ø  Daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipulae adnatae) pada mawar (rosa sp.)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu dan menggambil tempat di dalam ketiak daun (stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan menjadi satu yang mengambil tempat berhadapan dengan tangkai daun dan biasanya agak lebar hingga melingkari batang (stipula petiole opposite atau stipula antidroma)
Ø  Daun penumpu yang berlekatan dan menggambil tempat diantara tangkai daun seperti seringkali terjadi pada tumbuhan yang pada buku batang mempunyai dua daun yang berhadapan,misalnya pada pohon mengkudu (morinda citrifolia L.)
¡  Selaput bumbung (ocrea atau ochrea) selaput bumbung di anggap sebagai daun penumpu yang kedua sisinya berlekatan dn melingkari batang (polygonum sp).
¡  Lidah-lidah (ligula), suatu selaput kecil yang biasanya terdapat  pada batas antara upih dan helaian daun rumput (Gramineae)Alat ini berguna untuk mencegah mengalirnya air hujan ke dalam ketiak antara batang dan upih daun,sehingga kemungkinan pembusukan dapat di hindari.
Upih daun atau pelepah daun (vagina)
 Daun berupih hanya kita dapatkan pada tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledoneae) saja,misalnya pada pisang (musa sapientum).golongan palma (palmae)dll
Upih daun selain merupakan bagian daun melekat atau memeluk batang,juga mempunyai fungsi lain:
a.       Sebagai pelindung kuncup yang masih muda seperti pada tanaman tebu (saccharum officinarum L.),
b.       Memberi  kekuatan pada batang tanaman,tanaman ini mungkin terjadi apabila upih daun amat besar misalnya pohon pisang (Musa paradisiacal L.),sesungguhnya tanaman itu bias di sebut juga Batang semu
Tangkai daun (petioles)
Bagian daun merupakan bagian daun yang mendukung helalainnya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak banyaknya
penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan kemungkinan berikut:
¡  Bulat dan berongga misal tangkai daun papaya (carica pepaya)
¡  Pipih dan tepinya melebar (bersayap),misal pada jeruk (citrus sp)
¡  Bersegi
¡  Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal.ambut-rambut,lentisel,dll.
¡  Jika ditinjau dari permuakaanya tangkai daun dapat memperlihatkan kerutan-kerutan,sisik-sisik,r ambut-rambut,lentisel,dll.
Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula,bahwa tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuik (metamorfosis) menjadi semacam helaian daun yang dinamakan filodia.
Helaian daun (lamina)
Helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian.contohnya pada daun nangka,daun nangka itu jorong,sesungguhnya yang jorong itu bukan daunnya melainkan helaiannya. Dalam uraian ini ciri ciri yang seharusnya di sebut sebagai cirri helaian daun,akan di sebut pula sebagai cirri daun.
Merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian tadi Jika dilihat pada posisi sedemikian rupa.
Sifat-sifat daun yang perlu kita perhatikan yaitu :
¡  Bangunnya sesungguhnya bangun helaiannya (circumscriptio)
¡  Ujungnya (apex)
¡  Pangkalnya (basis)
¡  Susunan tulang-tulangnya (nervatio atau venation)
¡  Tepinya (margo)
¡  Daging daunnya (intervenium)
¡  Dan sifat sifat lagi misalnya:keadaan permukaan atas maupun bawahnya (gundul,berambut dll)
Bangun (bentuk) daun (cicumscriptio)
                Bahwa dalam menentukan bangun daun kita tidak boleh terpengaruh dengan adanya toreh-toreh pada tepi daun,melainkan harus dibayangkan seakan-akan torehannya tidak ada.misalnya pada daun jarak (ricinus comunis),papaya (carica papaya),dll.
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat dibedakan 4 golongan daun,yaitu:
1.bagian yang terlebar  kira-kira terdapat di tengah-tengah helaian daun.
Maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti berikut:
a.       Bulat atau bundar (orbicularis), jika panjang : lebar =1:1, mis ; teratai besar (Nelumbium nelumbo)
b.       Bangun perisai (peltatus), daun berbangun bulat, mempunyai tangkai daun yang tidak tertanam pada pangkal daun, melainkan pada bagian tengah helaian daun. Mis; daun jarak
c.        Jorong (ovalis), jika panjang:lebar = 1,5-2 :1, mis ; daun nangka (Artocarpus integra)
d.       Memanjang (Oblongus), jika panjang :lebar = 2,5-3 : 1, misal daun srikaya (Annona aquamosa)
e.       Bangun lanset (lanceolatus), jika panjang:lebar= 3-5 : 1, mis; daun kamboja (Plumiera acuminata)
2.bagian terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun,
Dalam bagian ini dibedakan dalam dua golongan yaitu:
A.pangkal daunnya tidak bertoreh
  1. Bangun bulat telur (ovatus), mis; daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
  2. Bangun segitiga (triangularis), bnagun seperti segitiga sama kaki, mis; daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
  3. Bangun delta (deltoideus), bangun segitiga yang sama ketiga sisinya, mis; daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
  4. Bangun belah ketupat,(rhomboideus), bangun segi empat yang sisinya tidak sama panjang,mis; anak daun pada bengkuwang (Pachyrrhizus erosus)
B. pangkal daun bertoreh atau berlekuk,termasuk pada bentuk-bentuk daun sebagai berikut:
a.       Bangun jantung (cordatus),yaitu bangun seperti bulat telur tetapi pangkal daun memperlihatkan suatu lekukan misalnya daun waru (hibiscus tiliaceus L)
b.       Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),yaitu daun yang pendek lebar denagn ujung yang tumpul.misalnya daun kaki kuda (centella asiatica Urb)
c.        Bangun anak panah (sagitatus),daun tak sebeberapa ujung tajam,dapat kita lihat pada daun enceng (sagittaria sagittifolia L)
d.       Bangun tombak (hastatus) seperti bangun anak panah misalnya wewehan (monochoria hastata solm)
3.bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun yaitu:
a.       Bangun bulat telur sungsang (obovatus),yaitu seperti bulat telur tetapi bagian yang lebar terdapat dekat ujung daun misalnya daun sawo kecik (manikalkara kauki Dub)
b.       Bangun jantung sungsang (obcordatus),misalnya daun calincing (oxalis corniculata)
c.        Bangun segitiga terbalik (cuneatus),misalnya anak daun semanggi (marsilea crenata)
d.       Bangun sudip (spathulatus),seperti bangun bulat telur terbalik,misalnya dun lobak (raphanus sativus).

4.tidak ada helaian daun,artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya.
a.       Bangun garis (linearis),misalnya daun bermacam-macam rumput (gramineae).
b.       Bangun pita (ligulatus),serupa dengan bangun garis,misalnya daun jagung (zea mays)
c.        Bangun pedang (ensiformis),misalnya daun nanas sebrang (agave sisalana per)
d.       Bangun paku atau dabus (subulatus),bentuk silinder,ujung runcing,seluruh bagian kaku,misalnya daun araucaria cinninghamii
e.       Bangun jarum (acerosus),serupa bangun paku,lebih kecil dan meruncung panjang,misalnya pinus merkusii jungh.
Ujung daun (apex folli)
Bentuk –bentuk ujung daun yang sering kita jumpai ialah:
a.       Runcung (acutus),kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang perlahan lahan menuju ke atas dan pertemuannya pada puncakdaun dan membentuk suatu sudut lancip ,misalnya ujung daun oleander (netrium oleander L)
b.       Meruncing (acuminatus),misalnya ujung daun sirsat (annona muricata L)
c.        Tumpul (obtusus),misalnya ujung daun sawo kecik (manilkara kauki Dub)
d.       Membulat (rotundatus),misalnya ujung daun kaki kuda (centella asiatica Urb)
e.       Romping (truncates),misalnya ujung anak daun semanggi (marsilea crenata presl)
f.         Terbelah (retusus),misalnya ujung daun bayam (amaranthus hybridus L )
g.       Berduri (mucronatus),misalnya  ujung daun nanas sebrang (agave sp)
Pangkal daun (basis folli)
Pangkal daun dibedakan dalam :
1.yang tepi daunnya dibagin itu tidak pernah bertemu,dalam keadaan demikian pangkal daun dapat :
a.       Runcing (acutus),biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,lanset,belah ketupat
b.       Meruncing (acuminatus),biasanya pada daun bangun bulat telur sungsang atau daun bangun sudip
c.        Tumpul (obtusus),pada daun daun bangun bulat telur,jorong
d.       Membulat rotundatus), pada daun daun bangun bulat,jorong,dan bulat telur
e.       Romping atau rata (truncates),pada daun daun bangun segitiga,delta,tombak
f.         Berlekuk (emarginatus),pada daun daun bangun jantung,ginjal,anak panah
2.yang tepi daunnya dapat bertemu dan berlekatan satu sama lain :
a.pertemuan tepi daun pada pangkal terjadi pada sisi yang sama terhadap batang sesuai dengan letak daun pada batang seperti,lazim dapat kita lihat pada daun daun bangun perisai.
b.pertemuan tepi daun terjadi pada sisi sebrang batang yang berlawanan atau berhadapan dengan letak daunnya
Jika ditinjau dari bentuk daun tersebut pangkal daun seperti  tersebut diatas ini biasabya adalah membulat.
Susunan tulang-tulang  daun (nervatio atau venation)
a.       memberi kekuatan pada daun,seperti pula halnya dengan tulang tulang hewan dan manusia
b.       disamping sebagaiu penguat,tulang-tulang daun itu sesungguhnya adalah berkas-berkas pembeluh yang berfungsi sebagai jalan untuk penganmgkutan zat-zat.
Ø  Jalan pengangkutan zat zat yang di ambil tumbuhan dari tanah ,ialah air beserta garam garam yang terlarut di dalamnya
Ø  Jalan pengangkutan hasil hasil asimilasi dari tempat pembuatannya,yaitu dari daun ke bagian bagian lain yang memerlukan zat zat itu
Tulang-tulang daun menurut besar kecilnya di bedakan dalam 3 macam yaitu:
a.       ibu tulang (costa),ialah tulang yang biasanya terbesar.merupakan terusan tangkai daun,dan terdapat di tengah tengah membujur dan membelah daun.
b.       Tulang-tulang cabang (nervus lateralis) tulang tulang lebih kecil daripada ibu tulang dan berpangkal pada ibu tulang atau cabang cabang tulang
c.        Urat-urat daun (vena) tulang tulang cabang pula.tetapi yang kecil atau lembut dan satu sama lain besera tulang tulang yang lebih besar dan membentuk susunan seperti jala,kisi dll.
Tulang tulang cabang tingkat 1 yang tumbuh ke samping,jadi ke arah tepi daun,dapat memperlihatkan sifat sifat berikut :
Ø  Tulang cabang tadi dapat mencapai tepi daun
Ø  Tulang cabang tadi berhenti sebelum mencapai tepi daun
Ø  Tulang tulang cabang tadi dekat tepi daun
Melihat tulang-tulang yang besar kita dapat membedakan daun menjadi 4 golongan yaitu :
1.Daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis)Daun-daun yang bertulang menjari (palminervis) daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun.
2.daun daun yang bertulang menjari(palminervis)
       3.Daun-daun yang bertulang melengkung (cervinervis)
       4.Daun-daun yang bertulang sejajar (rectinervis)
Tepi daun (margo folli)
                Dalam garis besarnya tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam :
a.       Yang rata (integer),misalnya daun nangka (Artocarpus integra merr.),
b.       Yang bertoreh (divisus)
Toreh-toreh pada daun dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu :
1.tepi daun dengan toreh yang merdeka
Yang sering kita jumpai ialah tepi daun yang dinamakan :
a.       Bergerigi (serratus),yaitu jika sinus dan angulus sama lancipnya misalnya daun lantana (lantana cemara L)
b.       Bergerigi ganda atau rangkap (biserratus) yaitu tepi daun yang ungulusnya cukup besar dan tepinya bergerigi lagi.
c.        Bergigi (dentatus),misalnya daun beluntas (pluchea indica Less)
d.       Beringgit (crenatus),kebalikannya bergigi,jadi sinusnya tajam dan angulusnya yang tumpul,misalnya daun cocor bebek (kalanchoe pinnata pers)
e.       Berombak (repandus),misalnya daun air mata pengantin (antigonon leptotus hook et am)
2.tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya
                Berdasarkan dalamnya toreh-toreh itu tepi daun dapat dibedakan dalam :
a.       Berlekuk (lobatus),yaitu jika dalamnya toreh kurang daripada setengah panjangnya tulang tulang yang terdapat di kanan kirinya
b.       Bercangap (fissus) jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah tengah panjang tulang tulang daun kanan kirinya
c.        Berbagi (partitus) jika torehnya melebihi setengah panjangnya tulang tulang daun dan kanan kirinya
d.       Berlekuk menyirip (pinnatilobus),jika tepi berlekuk mengikuti susunan tulang daun yang menyirip misalnya daun terong (solanum melongena)
e.       Bercangap menyirip (pinnatifidu) tepi bercangap sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menyirip misalnya, daun keluwih (artocarpus communis forst)
f.          Berbagi menyirip (pinnatipartitus),tepi berbagi dengan susunan tulang yang menyirip misalnya,daun kenikir (cosmos caudatus.M.B.K)
g.       Berlekuk menjari (palmatilobus )tepi berlekuk susunan menjari misalnya daun jarak pagar(jatropha curcas L.)
h.       Bercangap menjari (palmatifidus )jika tepinya bercabang sedang susunan tulangnya menjari,misalnya daun jarak (Ricinus comunis)
i.         Berbagi menjari (palmatifartisus)jika tepi berbagi sedang daunnya mempunyai susunan tulang yang menjari misalnya daun ketela pohon (Manihot utilissima pohl.)
Daging daun (intervenium)
Bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun :
a.       Tipis seperti selaput (membranaceus), misalnya ; daun paku selaput (Hymenophyllum australe)
b.       Seperti kertas (papyraceus), misalnya ; daun pisang (Musa paradisiaca)
c.       Tipis lunak (herbaceus), selada air (Nasturtium officinale)
d.       Perkamen (perkamenteus), tipis  tapi cukup kaku, misalnya ; (Cocos nucifera)
e.       Kulit/belulang (coriceus) jika helaian daun tebal  dan kaku misalnya daun nyamplung (calophyllum inopnhillum)
f.        Berdaging (carnosus), jika tebal dan berair, misalnya ; daun lidah buaya (Aloevera)


Warna daun
            Warna daun dipengaruhi oleh pigmen-pigmen permukaan daunnya.
contohnya : merah,hijau bercampur atau tertutup warna merah,hijau tua,hijau kekuningan.
Permukaan daun
a.       Licin (Laevis), permukaannya dapat terlihat :
b.       Gundul (glaber), misal daun jambu air (Eugenia aquea)
c.       Kasap, misal daun jati (Tectona grandis)
d.       Berkerut (rugosus), misal jambu biji (Psidium guajava)
e.       Berbingkul-bingkul (bullatus), seperti berkerut, tapi kerutannya lebih besar, misal daun air mata pengantin (Antigonon leptopus)
f.        Berbulu (pilosus), jika bulu halus dan jarang-jarang, misal daun tembakau (Nicotiana tabacum)
g.       Berbulu halus dan rapat (villosus), jika diraba seperti beludru
h.       Berbulu kasar (hispidus), jika rambut kaku dan jika diraba terasa kasar, misal daun gadung (Dioscorea hispida)
i.         Bersisik (lepidus), seperti sisi bawah daun durian ( Durio zibethinus)


Daun majemuk (folium compositum)
Bagian-bagian daun majemuk memiliki :
a.       ibu tangkai daun (potiolus communis)bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian daun yang dinamakan  anak daun (follolum).
b.       Tangkai Anak daun (petiololus)cabang cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun
c.       Anak daun (foliolum)bagian bagian helaian daun yang karena dalam dan besarnya toreh menjadi terpisah pisah
d.       Upih daun (vagina),yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang.
Sebagai tambahan dapat juga dikiranya dikemukakan bahwa:
a.       Pada daun majemuk semua anak daun terjadi bersama sama
b.       Pada suatu daun majemuk seperti daun tunggal
c.       Pada daun majemuk tak akan terdapat kuncup

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya,daun majemuk dapat digolongkan dalam dua golongan :
a.       Daun majemuk menyirip (pinnatus)
b.       Daun majemuk menjari (palmatus).
c.       Daun majemuk bangun kaki (pedatus).
d.       Daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
e.       Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Ø  Daun majemuk menyirip dibedakan dalam beberapa macam :
a.       Daun menyirip beranak daun satu (unifolilolatus).
b.       Daun majemuk menyirip genap (abrupt pinnatus).
c.       Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
Ø  Daun majemuk menyirip ganda,dapat dibedakan dalam,
a.       Majemuk menyerip ganda dua (bipinnatus),jika anak daun duduk pada cabang tingkat Satu dari ibu tangkai.
b.       Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus),jika anak-anak daun duduk pada cabang tingkat dua pada ibu tangkai.
c.       Majemuk menyirip ganda empat,
d.       Menyirp ganda dengan sempurna,yaitu jika tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai.
e.       Menyirip ganda tidak sempurna,jika masih ada anak daun yang masih duduk langsung pada ibu tangkainya.
Ø  daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
Jika anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkainya, seperti letaknya jari-jari pada tangan.  Berdasarkan jumlah anak daunnya :
a.       Beranak daun dua (bifoliolatus)
b.       Beranak daun tiga (trifoliolatus)
c.       Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
d.       Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
Ø  daun majemuk bangun kaki (pedatus)
            Daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari,tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai.

-Metamorphosis daun,antara lain umbi lapis (bulbus),piala,utricula,durikait,alat pembelit (cirrus),daun semu (filodia),duri daun (spina phyllogenum),duri daun penumpu (spina stipulogenum).
-Alat tambahan pada daun
         Papilla (papillae) ialah peninggian dinding sel epidermis daun sehingga permukaan daun seperti beludru.
         Rambut (trikoma) sisik yang tumbuh dipermukaan kulit luar daun dapat berupa bulu (pakis haji): sisik (bamboo dan durian).
         Bulu (pillus) ialah sel epi dermis berbentuk bulu yang tumbuh dipermukaan daun.
         Rambut kelenjar (pilus capitatus) ialah rambut yang tumbuh dipermukaan daun dan ujungnya membelah membentuk kelenjar (tembakau)